Sekda Bondowoso, Syaifullah
Bondowoso (deteksi.id) -Sekda Bondowoso Saifullah menjadi bulan bulanan anggota Panitia Khusus (Pansus) ketika ia menghadiri undangan Pansus untuk memberikan klarifikasi terkait rekruitmen PT Bogem dan PDAM. Sejumlah anggota Pansus semisal Yondrik, Fery, Andi Hermanto dan ketua Pansus, Irsan serta beberapa anggota Pansus lainnya begitu keras mengkritisi orang nomer satu dibirokrasi itu.
Akibatnya, Sekda mengaku pusing ketika dilakukan wawancara door stop oleh wartawan. Sekda langsung meninggalkan wartawan. Dalam raker itu, situasi semakin panas ketika salah satu anggota Pansus justru terkesan memberikan dukungan ke pihak Sekda.
Hal itu terjadi ketika Fery Firmansyah dari Fraksi Demokrat melontarkan kalimat yang lebih sangat pedas. “Ada anggota legislatif rasa eksekutif rupanya,” kata Fery. Usai mengatakan itu, Sahlawi kemudian mengancam keluar ruangan. Alih alih mendapat dukungan, Seluruh anggota pansus kemudian kompak mengatakan silahkan. Sahlawi yang selama ini tidak ikut Pansus karena umroh itu pun keluar ruangan.
Jamharir ketua DPD LSM Jaka Jatim
Ketua DPD LSM Jaka Jatim, Jamharir mengatakan bahwa Panitia Seleksi PT Bogem dan PDAM telah mencederai demokrasi, melecehkan rakyat Bondowoso dengan cara yang sangat tidak pantas dilakukan oleh ASN. Mereka yang seharusnya menjadi contoh semua orang justru mempertontonkan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Membiarkan kejahatan terjadi demi sebuah keinginan mencapai tujuan dan persekongkolan jahat. “Mereka termasuk Bupati Harus bertanggungjawab atas semua penggunaan anggaran seleksi PT Bogem dan PDAM yang nyata melanggar aturan dan itu bukan faktor ketidak sengajaan melainkan sudah di desain sedemikian rupa. Bahkan jika perlu, penegak hukum harus turun tangan memproses masalah ini,” ujarnya.
Ketua Pansus, Mohammad Irsan ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya menemukan pelanggaran hukum dalam seleksi PT Bogem dan PDAM utamanya dalam rekruitmen dewan pengawas (dewas) PDAM. Kata dia, kendati saat ini Bupati telah mencabut SK dewas terpilih, namun hal itu tak berarti persoalan selesai. “Bupati memang telah mencabut SK dewas terpilih, namun dengan demikian semakin jelas bahwa kasus itu nyata melanggar hukum,” terangnya.
Andi hermanto anggota Pansus DPRD Kab.Bondowoso
Sementara, Andi Hermanto mengatakan bahwa rekruitmen PDAM dan Bogem sangat amburadul. Fakta fakta itu Ia ketahui ketika raker dengan pihak terkait. Menurut Andi, ada upaya sistematis dan terstruktur untuk memuluskan dan meloloskan seseorang untuk menjadi anggota dewas. Caranya, Panitia Seleksi (Pansel) dibentuk terlebih dahulu kemudian dibuatkan Perbup terkait rekruitmen PT Bogem dan PDAM. Mereka tidak sadar bahwa Perbup Akal Akalan yang dibuat itu bertentangan dengan peraturan di atasnya yakni Peraturan Pemerintah dan Permendagri.
Hal itu baru mereka sadari setelah Bupati mengeluarkan SK baik terhadap direktur PT Bogem dan PDAM serta dewas. Akhirnya, Bupati mencabut SK dewas dan mengubah serta membatalkan Perbup yang terlanjur dibuat. “Jadi jangan salahkan kita, Pansus apabila kita mencurigai ada orang yang hendak diloloskan menjadi Dewas dengan cara kotor. Kita tau siapa dia yang diloloskan,” ujar Andi Hermanto. Sekda Saifullah ketika dikonfirmasi tiba tiba mengaku pusing. “Maaf mas,.pusing saya,” ujarnya sambil meninggalkan wartawan.
Selama Menjabat Bupati Beltim Berharap Bisa Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih
Keluhan Masyarakat Akhirnya Direspon Oleh PDAM
Meski Era Pandemi, Disparbudpora Sumenep Targetkan PAD Pariwisata Naik 15 Persen
Mobil Siaga Kayumas Mengangkut Kayu Sonokeling Yang Diduga Illegal
Hari Pertama Kerja, Upaya Nyata Bupati Sumenep Kembalikan Kesakralan Keraton
2018 Powered By Deteksi.id Design By ECom Studio